Tuesday 23 July 2019

Minyak Kayu Putih

Kayu putih
Minyak kayu putih merupakan salah satu produk kehutanan yang telah dikenal luas oleh masyarakat. Minyak atsiri hasil destilasi atau penyulingan daun kayu putih (Melaleuca leucadendron Linn.) ini memiliki bau dan khasiat yang khas, sehingga banyak dipakai sebagai kelengkapan kasih sayang ibu terhadap anaknya, terutama ketika masih bayi. Minyak kayu putih digosokkan hampir di seluruh badan untuk memberikan kesegaran dan kehangatan pada si jabang bayi.

Karena penggunaannya yang luas tersebut, mutu minyak kayu putih yang dijual di pasaran perlu mendapat perhatian. Untuk memenuhi tuntutan mutu tersebut, lahirlah standar nasional kayu putih yang diusulkan oleh PT. Perhutani (persero) melalui Pantek 55S kayu, bukan kayu dan produk kehutanan, yaitu SNI 06-3954-2001. Standar tersebut menetapkan istilah dan definisi, syarat mutu, cara uji, pengemasan dan penandaan minyak kayu putih yang diproduksi di Indonesia. 

Mutu minyak kayu putih diklasifikasikan menjadi dua, yaitu mutu Utama (U) dan mutu Pertama (P). Keduanya dibedakan oleh kadar cineol, yaitu senyawa kimia golongan ester turunan terpen alkohol yang terdapat dalam minyak atsiri seperti kayu putih. Minyak kayu putih mutu U mempunyai kadar cineol > 55%.

Secara umum, kayu putih dikatakan bermutu apabila mempunyai bau khas minyak kayu putih, memiliki berat jenis yang diukur pada suhu 15 C sebesar 0,90-0,93, memiliki indeks bias pada suhu 20 C berkisar antara 1,46-1,47 dan putaran optiknya pada suhu 27,5 C sebesar (-4) derajat hingga 0 derajat. Indeks bias adalah bilangan yang menunjukkan perbandingan antara sinus sudut datang dengan sinus sudut bias cahaya, sedangkan yang dimaksud putaran optik adalah besarnya pemutaran bidang polarisasi suatu zat.

Di samping itu, minyak kayu putih yang bermutu akan tetap jernih bila dilakukan uji kelarutan dalam alkohol 80%, yaitu dalam perbandingan 1:1, 1:2, dan seterusnya sampai dengan 1:10. Dalam minyak kayu putih tidak diperkenankan adanya minyak lemak dan minyak pelican. Minyak lemak merupakan minyak yang berasal dari hewan maupun tumbuhan, seperti lemak sapi dan minyak kelapa, yang mungkin ditambahkan sebagai bahan pencampur dalam minyak kayu putih. Demikian juga minyak pelican yang merupakan golongan minyak bumi seperti minyak tanah (kerosene) dan bensin, sehingga merusak mutu kayu putih tersebut.

Bagian terpenting dalam standar tersebut, selain penetapan mutu di atas, adalah cara uji untuk mengetahui mutu minyak kayu putih, baik yang tercantum di dalam dokumen maupun kemasan. Pengujian dilakukan dengan dua cara, yaitu cara uji visual dan cara uji laboratories. Cara uji visual dilakukan untuk uji bau, sedangkan uji laboratories dilaksanakan untuk menguji kadar cineol, berat jenis, indeks bias, putaran optik, uji kelarutan dalam alkohol 80%, kandungan minyak lemak dan kandungan minyak pelican.

Minyak kayu putih merupakan salah satu produk kehutanan untuk tujuan ekspor yang penerapan standarnya bersifat wajib. Selain minyak kayu putih, produk kehutanan yang penerapan standarnya diwajibkan oleh Pemerintah adalah produk kayu lapis dan gambir.

Monday 22 July 2019

Produk Olahan Minyak Bumi

Kilang minyak
Struktur kimia dari minyak Bumi sangatlah heterogen, terdiri dari banya rantai hidrokarbon dengan panjang yang berbeda-beda. Maka dari itu, minyak Bumi dibawa ke tempat pengilangan minyak sehingga senyawa-senyawa  hidrokarbon ini bisa dipisahkan dengan teknik distilasi dan proses kimia lainnya. Hasil penyulingan minyak inilah yang digunakan manusia untuk berbagai macam kebutuhan.



a. Bahan bakar
Jenis produk paling umum dari penyulingan minyak Bumi adalah bahan bakar. Jenis-jenis bahan bakar itu antara lain (dilihat dari titik didihnya).

#Hasil penyulingan minyak Bumi beserta titik didihnya
Elpiji(LPG), -40 C
Butana, -12 sampai -1 C
Bensin, -1 sampai 180 C
Bahan bakar jet, 150 sampai 250 C
Minyak tanah, 205 sampai 260 C
Minyak bakar, 205 sampai 290 C
Diesel, 260 sampai 315 C

b. Produk turunan lainnya
Beberapa produk hasil olahan hidrokarbon dapat dicampuri dengan senyawa non-hidrokarbon untuk membentuk senyawa lainnya:
-Alkena (olefin), dapat diproduksi menjadi plastik atau senyawa lain.
-Pelumas (oli mesin).
-Wax, digunakan dalam pengepakan makanan beku.
-Sulfur atau asam sulfat, senyawa penting dalam industri.
-Tar.
-Aspal.
-Kokas minyak Bumi, digunakan sebagai bahan bakar padat.
-Parafin wax.
-Petrokimia aromatik, digunakan sebagai campuran pada produksi bahan-bahan kimia lainnya.

Di Indonesia, minyak Bumi yang diolah banyak digunakan sebagai bahan bakar minuak atau BBM, yang merupakan salah satu jenis bahan bakar yang digunakan secara luas di era industrialisasi. Ada beberapa jenis BBM yang dikenal di Indonesia, diantaranya adalah:
-Minyak tanah rumah tangga 
-Minyak tanah industri
-Pertamax Racing
-Pertamax
-Pertamax Plus
-Premium
-Bio Premium
-Bio solar
-Pertamina DEX
-Solar transportasi
-Solar industri
-Minyak diesel
-Minyak bakar

Sunday 21 July 2019

Minyak Atsiri Indonesia

Indonesia mempunyai sumber daya alam hayati yang sangat banyak dan beragam. Di antara keanekaragaman hayati yang sangat banyak dan beragam itu terdapat tanaman penghasil minyak atsiri yang sampai sekarang belum dapat dimanfaatkan secara maksimal. Indonesia menghasilkan 40-50 jenis tanaman penghasil minyak atsiri dari 80 jenis minyak atsiri yang diperdagangkan di dunia dan baru sebagian dari jenis minyak atsiri tersebut yang memasuki pasar dunia, diantaranya nilam, sereh wangi, cengkeh, melati, kenanga, kayu putih, cendana, dan akar wangi. Meskipun Indonesia merupakan salah satu pemasok minyak atsiri dunia, tetapi kenyataannya ada sejumlah minyak atsiri yang juga diimpor. Padahal minyak atsiri yang diimpor tersebut dapat diproduksi oleh Indonesia sebagai contoh: orange, lemon, lime, citrus, geranium, jasmine, lavender, peppermint, cornmint, dan vetiver.

#Minyak Nilam
Tanaman nilam (Pogostemon Cablin Benth.) merupakan salah tanaman penghasil minyak atsiri yang penting, menyumbang devisa lebih dari 50% dari total ekspor minyak atsiri Indonesia. Hampir seluruh pertanman nilam di Indonesia merupakan pertanaman rakyat yang melibatkan sekitar 40 ribuan kepala keluarga petani. 
Di Indonesia daerah sentra produksi nilam terdapat di Bengkulu, Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Nanggroe Aceh Darussalam, kemudian berkembang di provinsi Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan daerah lainnya. Luas areal pertanaman nilam pada saat ini sekitar 25.000 ha, namun produktivitas minyaknya masih rendah rata-rata 200 kg/ha/tahun. Indonesia merupakan pemasok minyak nilam terbesar di pasaran dunia dengan kontribusi 90%. Sebagian besar produk nilam diekspor untuk dipergunakan dalam industri parfum, kosmetik, antisepetik dan insektisida.

#Minyak Cengkeh
Tanaman cengkeh (Syzgium aromaticum L.) merupakan salah satu penghasil minyak atsiri yang memiliki potensi besar di Indonesia, antara lain minyak cengkeh (olive oil), minyak tangkai cengkeh (clove stem oil), dan minyak daun cengkeh (clove leaf oil). Kecamatan Sawahan merupakan salah satu sentra penyulingan minyak daun cengkeh terbesar di Kabupaten Nganjuk.
Daun cengkeh merupakan hasil dari pohon cengkeh yang belum banyak dimanfaatkan oleh petani dibandingkan dengan rokok dan makanan. Tanaman cengkeh yang berumur lebih dari 20 tahun, setiap minggunya dapat terkumpul daun kering sebanyak rata-rata 1 kg/pohon, sedangkan tanaman yang berumur kurang dari 20 tahun dapat terkumpul sebanyak 0,5 kg/pohon). Daun cengkeh yang mengandung minyak 1-4%, sehingga dapat diekstrak menjadi minyak atsiri yang bernilai ekonomis tinggi. Isolasi minyak atsiri dari daun cengkeh dapat menggunakan beberapa metode yaitu ekstraksi, penyulingan dengan air, penyulingan dengan uap dan penyulingan uap dan air yang masing-masing metode memiliki kelebihan dan kekurangan.

#Minyak Kenanga
Di pasar dunia, minyak kenanga dari Indonesia dikenal dengan istilah Java Cananga Oil. Pada saat ini, daerah yang memproduksi bunga kenanga/minyak atsiri kenanga ada di daerah Jawa Timur yaitu Blitar dan Purwodadi, sedangkan di Jawa Tengah terdapat di daerah Boyolali. Sejak tahun 1950, kabupaten Blitar telah mengembangkan usaha minyak kenanga.
Proses penyulingan minyak kenanga yang telah lama dilakukan oleh penyuling-penyuling di Blitar, Purwodadi dan Pasuruan, dilakukan dnegan cara Water Distillation. Namun, umumnya kondisi operasi selama proses destilasi, khususnya waktu dan laju pemanasan kurang diperhatikan sehingga kualitas minyak kenanga yang diperoleh tidak sesuai yang diharapkan. Oleh karena itu, teknik destilasi yang bisa dikembangkan adalah menggunakan metode Steam Distillation dan Water Distillation. Metode Steam Distillation pada umumnya memiliki keunggulan dari segi biaya, kecepatan penyulingan, dan kapasitas produksi minyak. Minyak kenanga mengandung lebih banyak sesquiterpen dan sesquiterpen alkohol, tetapi kangan esternya lebih sedikit. 

Saturday 20 July 2019

Antioksidan dan Fungsinya dalam Tubuh

Antioksidan dipercaya memainkan peranan penting dalam sistem kekebalan tubuh melawan ROS. Halliwell (2007) melaporkan bahwa antioksidan adalah suatu zat yang menunda, mencegah atau menghilangkan kerusakan oksidatif pada molekul target. Antioksidan adalah inhibitor dari proses oksidasi, meskipun pada konsentrasi kecil dan mempunyai peran psikologi berbeda dalam tubuh. Unsur antioksidan dari bahan tanaman berperan sebagai 'radical scavenger' atau 'molekul yang bisa bereaksi dengan mudah dengan radikal atau agen pengoksidasi lain' dan membantu dalam mengubah radikal ke spesies yang kurang bereaksi. Jenis-jenis antioksidan ditemukan di berbagai sumber seperti buah, tanaman, teh, dll. Antioksidan adalah garis pertahanan pertama melawan kerusakan radikal bebas, dan penting untuk menjaga kesehatan. Konsumsi teratur antioksidan dari sayuran dan buah dapat mengurangi resiko penyakit kronis. Studi menunjukkan bahwa diet dengan kaya antioksidan memiliki dampak kesehatan yang sangat positif untuk jangka panjang. Faktanya bahwa buah sitrus (jeruk, lemon, dll) mengandung jumlah yang tinggi antioksidan alaminya seperti vitamin C. Blueberry, strawberry, anggur, kacang merah, bayam, kubis, bunga brokoli, dan selebihnya telah dibuktikan mengandung jumlah antioksidan yang tinggi dan telah banyak digunakan untuk melakukan diet. Sebagai tambahan, ada beberapa studi bahwa penelitian genetik, kimia atau modifikasi biologi untuk meningkatkan potensi antioksidan dari buah itu.

#Tipe antioksidan
1. Antioksidan diet
Seperti askorbat, tokoferol, dan karotenoid yang cukup terkenal dan ada beberapa publikasi yang berhubungan dengan perannya dalam kesehatan. Vitamin C, vitamin E, dan beta karotene dan oxycarotene seperti lycopene dan luteinare yang umum dipelajari untuk antioksidan diet. Dalam cairan terluar sel vitamin C dianggap sebagai antioksidan yang larut dalam air paling penting. Hal ini mampu menetralisis ROS dalam fase cair sebelum lemak peroksidasi. Vitamin E, antioksidan utama yang larut dalam lemak, adalah yang paling umum antioksidan pemecah rantai oksidan paling efektif dengan sel membran di mana melindungi asam lemak membran dari peroksidasi lipid. Dalam tanaman, ada juga flavoinoid yang berperan sebagai pelindung melawan berbagai macam tekanan dari luar sementara. Di dalam tubuh, flavonoid berfungsi sebagai 'pengubah respon biologis'. Flavonoid telah terbukti memiliki anti-inflammatory, antiallergenic, anti-viral, anti-aging, dan aktivitas anti-karsinogenik.
2. Antioksidan sintetis
Secara kimia disintesis karena tidak terjadi secara alami dan ditambahkan ke makanan sebagai  pengawet untuk membantu mencegah oksidasi lemak. Antioksidan ini dibagi menjadi 2 berdasarkan mode aksinya, antioksidan primer dan sekunder. Antioksidan primer yang mencegah formasi radikal bebas selama oksidasi.
3. Antioksidan alami
Antioksidan alami adalah unsur dari beberapa buah dan sayuran. Antioksidan alami terdapat dalam seluruh bagian tumbuhan. Senyawa antioksidan termasuk flavonoid, asam fenol, karotenoid, dan tokoferol yang bisa menghambat senyawa Fe diinduksi oksidasi, dan berperan sebagai reduktor. Ada beberapa antioksidan alami yang umum ditemukan dalam makanan sehari-hari, yang paling umum adalah vitamin C (asam askorbat), vitamin E (tokoferol), vitamin A (karotenoid), berbagai jenis polifenol termasuk flavonoid dan antosianin (salah satu tipe flavonoid), Lycopene (salah satu tipe karotenoid), dan Coenzim Q 10 yang juga dikenal dengan Ubiquitin, yang merupakan salah satu tipe protein.
4. Antioksidan endogen
Pelengkap antioksidan diet, tubuh perlu mekanisme perlindungan endogen untuk membantu melindungi tubuh melawan radikal bebas yang menyebabkan kerusakan sel. Enzim antioksidan-glutathione peroksida, katalase, dan superperoksida dismutasi (SOD) memetabolisme racun oksidasi dan membutuhkan mikronutrien kofaktor seperti selenium, besi, tembaga, seng, dan mangan untuk aktivitas katalis optimum. Glutathione, antioksidan yang larut dalam air yang penting, disintesis dri asam amino glysin, glutamat, dan cysteine.  
5. Eksogen
Antioksidan eksogen dapat diperoleh dari bahan alami (vitamin, flavonoid, antosianin, beberapa senyawa mineral), tetapi juga dapat dari senyawa sintesis seperti butilhidoxyanisole, gallate,dll. Ada kenaikan antioksidan, terutama yang cenderung untuk mempertahankan efek buruk yang diduga radikal bebas di dalam tubuh manusia, serta kerusakan lemak dan unsur lain dalam bahan makanan.