Wednesday 19 June 2019

Ekstrak Warna Biru "Bunga Telang"

Semakin meningkat kesadaran akan lingkungan dari bahaya kesehatan yang disebabkan oleh pewarna sintesis meningkat penggunaan pewarna alami. Pewarna alami didapat dari sumber bahan alam. Pewarna alami adalah senyawa organik dengan gugus hidroksil didalamnya dan mudah larut dalam air. Beberapa pewarna alami tidak memiliki gugus pelarutan. Bunga memiliki kandungan karbohidrat, mineral, lendir, vitamin, dan pigmen termasuk flavonol, crocin, antosianin, karotene, lycopene dan zigzantin. Pigmen dari bunga diekstrak untuk pewarna dan ekstraksinya dibagi menjadi 2 tipe: pigmen larut dalam air, dan pigmen tak larut dalam air. Zat yang berperan sebagai pewarna harus memenuhi kriteria sebagai berikut:
1. harus memiliki warna yang cocok
2. harus bisa harus dapat diaplikasikan ke kain atau makanan
3. tidak memudar bila diaplikasikan ke kain atau makanan
Bunga telang adalah salah satu pewarna alami yang memenuhi kriteria tersebut.

Bunga ini berasal dari Asia terutama daerah khatulistiwa, tetapi juga ditemukan di Afrika, Australia dan Amerika. Daunnya berbentuk lonjong dan tumpul. Tumbuhnya merambat dengan kelembapan tanah netral. Yang paling mencolok dari tanaman ini adalah bunga biru gelapnya. Dalam bunga telang ini terdapat zat antosianin yang dapat menghasilkan warna biru. 

Pengambilan warna atau ekstrak warna biru dari bunga ini pun telah dilakukan penelitian. Dalam sebuah penelitian dilakukan ekstraksi bunga telang dengan berat sampel yang berbeda-beda, antara 0,1 gram hingga 2 gram dengan volume pelarut air 50 ml. Penelitian ini juga dilakukan dengan variasi suhu antara 60 hingga 90 derajat, dan variasi pH antara 2 hingga 10. Hasil penelitian ini diuji dengan menggunakan spektrofotometer UV-Vis untuk mengetahui absorbansinya dan dibandingkan dengan larutan standar dari antosianin murni. Dari sini, didapat konsentrasi antosianin yang ada di dalam larutan ekstrak bunga telang. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, hasil yang optimum dari ekstraksi bunga telang ditunjukkan pada suhu 80 derajat dengan 1 gram bunga telang dan waktu optimum pada 1 jam atau 60 menit dan pH sedikit asam. Perlu diketahui, pada ekstraksi dengan suhu di atas 80 derajat, beberapa bunga hangus dan menghitam. Dan pH yang cocok untuk ekstraksi ini dengan pelarut air adalah sedikit asam. Karena pada kondisi ini, efisiensi ekstraksi meningkat jauh lebih cepat dibandingkan dalam keadaan basa. Pada kondisi asam, warna ekstrak bunga ini berubah menjadi merah yang menandakan adanya zat antosianin dari hasil ekstraknya dan berubah menjadi biru yang disebabkan oleh adanya basa quinoidal dan kuning yang disebabkan chalcone.

No comments: